Universitas Katolik Parahyangan Usung Semangat Pancasila Kekuatan Rakyat dan Keindahan Tradisi dalam Dies Natalis ke-67

Universitas Katolik Parahyangan
Presiden Joko Widodo dalam Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan

ilumnifhunpar.id – Universitas Katolik Parahyangan memeringati Dies Natalis ke-67 dengan tema “Pancasila Kekuatan Rakyat dan Keindahan Tradisi”.

Pada peringatan kali ini, Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo memberikan pengarahan kepada komunitas akademika UNPAR, di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) Universitas Katolik Parahyangan, di Kota Bandung, pada Senin (17/1/2022).

Pengarahan yang diberikan Presiden dilakukan secara hybrid dan diikuti oleh lebih dari 10.000 peserta, baik yang ada ada di ruang Auditorium PPAG UNPAR maupun secara daring. Sebelum memulai pengarahannya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan selamat atas kontribusi Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) bagi kemajuan bangsa.
Peringatan Dies Natalis ke-67 UNPAR pun menjadi pertanda kontribusi besar dalam sejarah bangsa berupa pemikiran, sumber daya manusia (SDM), hingga karya nyata.

“Selamat Dies Natalis yang ke-67 kepada seluruh sivitas akademika Universitas Katolik
Parahyangan (UNPAR). Pemerintah menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada UNPAR yang telah memberikan kontribusi besar dalam sejarah bangsa berupa
pemikiran-pemikiran, sumber daya manusia (SDM), dan karya-karya nyatanya bagi
kemajuan Indonesia,” tutur Presiden Jokowi.

Presiden RI Joko Widodo dalam pengarahannya meminta UNPAR untuk berkontribusi
dalam proses pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur. Ibu kota baru
nantinya dibangun sebagai sebuah lokomotif baru untuk transformasi menuju Indonesia
yang berbasis inovasi, teknologi, dan green economy. Secara fisik pembangunan Ibu kota
baru di Kalimantan Timur harus dijadikan momentum untuk membangun sebuah kota
yang sehat, efisien, dan produktif.

“Saya harapkan kontribusi besar UNPAR dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk
memberikan kontribusi transformasi Indonesia ini melalui Sumber Daya Manusia (SDM)
yang unggul. Melalui inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi melalui karya-karya nyata
untuk kemajuan Indonesia,” ujar Jokowi.

Presiden RI Jokowi pun meminta penguatan SDM dengan cara pendidikan tinggi
memfasilitasi para mahasiswanya untuk mengembangkan talentanya. Presiden pun
meminta agar perguruan tinggi tidak memagari mahasiswa dengan terlalu banyak program
studi di Fakultas.

“Berikan mahasiswanya kesempatan untuk belajar kepada siapa saja, dimana saja. Belajar
di dunia industri silakan, belajar ke dunia perbankan silakan. Belajar di luar kampus itu
akan sangat bagus sekali sesuai dengan yang sering disampaikan Mendikbud soal Kampus
Merdeka dan juga Merdeka Belajar. Kita harus betul-betul mampu menciptakan sebuah
SDM yang unggul karena nanti semuanya akan hybrid. Hybrid knowledge dan hybrid skill.
Oleh karena itu, mahasiswa harus selalu disiapkan untuk siap belajar, karena perubahan
akan selalu muncul,” ucap Presiden Jokowi.

Selain itu, dalam kunjungan tersebut juga Presiden Jokowi turut menyaksikan pemberian
beasiswa kepada 10 perwakilan mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan serta meresmikan Gedung PPAG dengan melakukan penandatanganan prasasti.

Pembangunan Gedung PPAG dimulai tahun 2017 dan diselesaikan pada masa pandemi Covid-19, tahun 2021 lalu. Terdiri dari 2 menara masing-masing dengan 12 dan 9 lantai, total luas bangunan PPAG mencapai 53.000 meter persegi. Di dalam Gedung PPAG, terdapat sebuah auditorium dengan kapasitas tempat duduk 960 kursi. Lebih istimewa lagi, Auditorium PPAG menjadi salah satu auditorium dengan kualitas akustik terbaik di Asia.

Gedung PPAG dinamai sesuai dengan nama pendiri UNPAR yaitu Mgr. Arntz OSC. dan
Mgr.N.J.C Geise, OFM. ini terdiri atas dua gedung pusat pembelajaran yang saling terhubung. Desain PPAG menerapkan konsep Smart Building, sehingga meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan energi. Hal ini sejalan dengan semangat UNPAR dalam mewujudkan kampus ramah lingkungan.

Selain itu, PPAG tentunya dbangun untuk mewadahi kebutuhan yang semakin besar untuk
menampung fasilitas-fasilitas yang terkait dengan pembelajaran. Gedung baru ini tentunya
diharapkan mampu mendukung perwujudan visi UNPAR sebagai komunitas akademik yang
humanum. Artinya, gedung baru ini nantinya diharapkan akan mampu mewadahi
hubungan interaktif dengan proses pembelajaran aktif yang terpusat pada mahasiswa.

Rektor Universitas Katolik Parahyangan Mangadar Situmorang, Ph.D dalam pidatonya mengatakan bahwa kunjungan Bapak Proklamator Indonesia Presiden Soekarno pada 16 Januari 1961 dan Bung Hatta saat memberikan kuliah berjudul “Ide Demokrasi dan Demokrasi Pancasila”, menjadi latar belakang UNPAR kembali menggaungkan semangat Pancasila di usianya ke-67.

Dua peristiwa historis tersebut telah diwarisi dan diamanatkan secara langsung oleh dua
tokoh pendiri bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta di hadapan para mahasiswa dan segenap
keluarga besar UNPAR. Nilai luhur Pancasila itu pula terpatri dalam Sesanti UNPAR
“Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti” yang berarti Berdasarkan Ketuhanan
Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan Kepada Masyarakat.

“Dalam sejarah negeri ini, UNPAR boleh berbangga karena mewarisi Nilai Luhur Pancasila
dari kedua Pendiri Bangsa di Kampus ini. Rasa bangga dan syukur ini juga menjadi
tanggung jawab untuk menghidupkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kajian akademik
dan praksis hidup bersama rakyat,” ucap Rektor.

Pada era ini, lanjut Rektor, di zaman kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Ir.
H. Joko Widodo, yang diilhami pula oleh semangat turun ke tengah rakyat, kerja nyata, dan
kerja bersama rakyat, UNPAR pun berada dalam irama tersebut.

“Pancasila dalam spirit mendengarkan suara rakyat ini juga yang terus diupayakan UNPAR.
Melalui Pusat Studi Pancasila UNPAR, UNPAR terus menggali spirit dan roh Pancasila dari rakyat. Pancasila di UNPAR bergerak dalam dialektika antara teori dan praksi sebagaimana
juga telah diletakkan oleh para pendiri bangsa. Pancasila berasal dari rakyat, diolah dalam
diskursus ilmiah dan dikembalikan ke tengah rakyat. Demikian seterusnya,” tutur Rektor.

Rektor pun menegaskan bahwa Pancasila adalah kekuatan rakyat, kekuatan yang
memerdekakan bangsa dan kekuatan mewujudkan kerja bersama dalam mewujudkan
masyarakat adil dan makmur.

“Sebagai Lembaga pendidikan, UNPAR berkeyakinan bahwa ilmu harus berkembang dalam nafas kerakyatan dan kebangsaan. Ilmu bukan sekadar diskursus canggih di ruang
akademik yang tentu dibutuhkan, tetapi sekaligus ia tumbuh berkembang dalam spirit
kerakyatan dan kebangsaan,” kata Rektor.

Sementara itu, Ketua Pelaksana, Ivan Sadik pun menyampaikan apresiasinya kepada
Rektor UNPAR, Mangadar Situmorang karena telah memberikan kepercayaan
kepada alumni, dalam hal ini Ikatan Alumni (IKA) UNPAR untuk terlibat aktif dalam
penyelenggaraan kegiatan ini. Ivan juga mengucapkan terima kasihnya atas kontribusi
Maruarar Sirait, sebagai alumni UNPAR yang sangat berperan dalam kehadiran Presiden
Joko Widodo.

“Kami percaya bahwa apa yang akan disampaikan oleh Bapak Presiden dan Bapak Rektor
akan menginspirasi generasi muda Indonesia dan akan sangat berguna bagi persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila. Perlu saya sampaikan kegiatan ini
dihadiri secara offline, online, dan live streaming Youtube UNPAR Official, baik itu
mahasiswa, tenaga kependidikan, dan dosen yang jumlahnya diperkirakan mencapai lebih
dari 10.000 peserta,” ujar Ivan.

Untuk menyaksikan video arahan Presiden, bisa diklik di sini

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts